Kamis, 16 Februari 2023

Referensi Perkuliahan 2022 2023 Gasal

 Berikut adalah beberapa referensi pembuatan tugas kelompok mata kuliah:

1. Harmonisasi Sains dan Agama

2. Sirah Nabawiyyah

3. Metopen Hadis

Rabu, 28 Desember 2022

Integrasi Musuh Nyata Disintegrasi: Propaganda memperindah Bangsa

By: Ika Amiliya Nurhidayah

( Mahasiswa UIN K.H Abdurrahman Wahid dan Mahasantri Graha Cendekia al-Karomah)

   

Fenomena disintegrasi yang menyelinap di beberapa lini kehidupan menjadi momok menakutkan bagi kalangan masyarakat. Berbagai kelompok sosial harus rela dihadapkan dengan problematika penghambat integrasi nasional. Di antara permasalahan tersebut yaitu kontrasnya Ideologi yang berlaku di negara kita, ketimpangan demografi yang masif, penyalahgunaan iklim politik, degradasi toleransi, serta terhambatnya kemajuan ekonomi. Faktor-faktor di atas menjadi permasalahan yang patut dihadapi dengan perisai terkuat, dengan membangkitkan kembali semangat-semangat yang berkarat. Satu hal yang menjadi tanda tanya besar saat ini, bagaimana cara kita bangkit? Strategi seperti apa yang tepat untuk menghidupkan kembali kesadaran masyarakat? 

Sudah kita ketahui bersama bahwa lawan dari disintegrasi adalah integrasi, atau lawan dari perpecahan adalah persatuan. Maka efektifnya, langkah paling tepat untuk menghadapi perpecahan adalah dengan menyatukannya kembali. Karena sejatinya suatu negara mampu bangkit, karena adanya semangat persatuan dan kesatuan. Beberapa strategi yang dapat kita terapkan untuk bangkit dari disintegrasi :

1. Sebagaimana faktor penghambat integrasi berupa perbedaan ideologi yang menyulitkan suatu kelompok sosial untuk beradaptasi dengan norma (ideologi) yang ada, dapat diatasi dengan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus dan menciptakan institusi yang berlandaskan pada nilai dan norma (nilai-nilai Pancasila) yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Meningkatkan kembali kualitas pendidikan dan kesehatan penduduk yang mengalami ketertinggalan, sehingga mampu meminimalisir ketimpangan demografi yang menjadi akar dari ketidakmerataan pemenuhan kebutuhan dan kecemburuan sosial.

3. Memberantas tindak KKN guna meminimalisir maraknya penyalahgunaan iklim politik untuk kepentingan pribadi yang menyulut terjadinya banyak perpecahan dan demonstrasi. 

4. Menciptakan, meregenerasi, dan menyadarkan generasi-generasi muda untuk menjadi agent of change atau agen yang menjunjung tinggi sikap moderat dalam mengatasi degradasi toleransi.

5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mengatasi kemerosotan ekonomi sehingga dapat meminimalisir persentase pengangguran dan angka kriminalitas di masyarakat. 

Lima strategi yang telah disebutkan di atas merupakan langkah awal bagi kita sebagai generasi muda untuk mewujudkan Indonesia yang bangkit, bangkit dari keterpurukan, bersatu dari perpecahan. Satu hal yang menjadi kunci dari terlaksananya lima strategi tersebut adalah 'kesadaran.' Karena faktanya, generasi-generasi saat ini tengah dibutakan dengan rasa malas, dan kurangnya kepekaan dengan lingkungan sekitar. Kita hanya perlu sadar, bahwa di tangan kita, ada nasib negara yang perlu dibenahi, dan dibangun kembali.


Senin, 28 November 2022

Daftar Film Moderasi Beragama

Link Nobar “Moderasi Beragama”, sebuah karya film pendek mahasiswa dalam rangka menyebarkan nilai-nilai moderat.

Mata Kuliah baru, pengampu baru dan harus diambil oleh mahasiswa semester 1, sebuah langkah berani yang diambil oleh UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan sebagai salah satu bentuk penyesuaian dari alih status lembaga (IAIN Pekalongan).


 #UINGusdur #UINKHABDURRAHMANWAHID #UINPekalongan #Moderasiberagama #Toleransi #Akomodatifbudayalokal #antikekerasan #cintatanahair #KPI #IAT

KPI C

1. Toleransi : https://youtu.be/d1HmrfTcQeM 

2. Akomodatif Budaya Lokal : https://youtu.be/Rt4MMPccBdE 

3. Anti Kekerasan: https://youtu.be/CPnrdOrXtnQ 

4. Cinta tanah Air: https://www.youtube.com/watch?v=763_hktwNJU 


KPI D

1. Toleransi : https://youtu.be/pLwwtEEutBU 

2. Akomodatif Budaya Lokal : https://youtu.be/D3apTULr108 

3. Anti Kekerasan : https://youtu.be/FXvDqRpXVWo 

4. Cinta tanah Air : https://youtu.be/k02nZNBdJzI  


IAT A

1. Toleransi: https://youtu.be/bh05Hpddk2g 

2. Akomodatif Budaya Lokal : https://youtu.be/AAPhAV8mqgY 

3. Anti Kekerasan : https://youtu.be/k2OhG_tVSZY 

4. Cinta tanah Air : https://www.youtube.com/watch?v=7g1Y6gUusdk


IAT B

1. Toleransi : https://www.youtube.com/watch?v=4gfcwWtVHJ4 

2. Akomodatif Budaya Lokal: https://youtu.be/4PPpqq0I4T4 

3. Anti Kekerasan : https://youtube.com/watch?v=zFyMiQuLfb0&feature=share 

4. Cinta tanah Air : https://www.youtube.com/watch?v=Oh_ThjDyPWk

Jumat, 19 Agustus 2022

Referensi Perkuliahan Moderasi Beragama

 Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib penciri institusi yang membekali mahasiswa dalam berfikir dan bersikap moderat sebagai bentuk perwujudan dari ajaran Islam rahmatan lil alamin. Mata kuliah secara teoritis dan praktis mengkaji mengenai moderasi beragama dengan tema pokok sebagai berikut: (1) Komitmen Kebangsaan, (2) Toleransi, (3) Anti Kekerasan, dan (4) Penerimaan Terhadap Tradisi Lokal.

Untuk memudahkan pengajaran dan pembelajaran, sivitas akademika diwajibkan membaca, menganalisa dan menulis yang berkaitan dengan moderasi beragama disertai referensi valid dan kredibel. Berikut beberapa referensi yang bisa dipakai dalam mendalami moderasi beragama dan bisa diunduh melalui link ini.

Minggu, 22 Agustus 2021

VALIDITY OF PRE-ISLAMIC ARABIC LITERATURE AS A SOURCE OF AUTHENTICATION OF HADIS

ABSTRAK

The focus of this paper is the authenticity of the hadith, because in addition to the problem of the method used, it is also a matter of sources that are problematic. One source that is often used is literature, especially pre-Islamic Arabic literature (jahiliyah). The relevance of literature in authenticating hadith gives rise to a question, the extent to which the validity of pre-Islamic Arabic Literature can be used as evidence and what are the requirements that must be met when the study of the authenticity of hadith uses pre-Islamic Literature as one of the proofs. Using a descriptive analytic method with a historical approach, this paper concludes that pre-Islamic Arabic literature when used as a source of authenticity of the hadith then the task of research is to reduce the difference in question. The reduction is intended so that the legality of literature as a source of hadith authentication can be accepted. This reduction includes: (1) authorship. Just as the news attributed to the Prophet must be proven to have its source in the Prophet, pre-Islamic Arabic Literature must also be proven to come from pre-Islamic Arabic writers, (2) narration. Pre-Islamic Arabic literature must also be tested extrinsically as an extrinsic factor test on the Hadith of the Prophet, (3) context. Literature was born not in an empty space so that the content of pre-Islamic Arabic literature must also reflect the life of the Arab Nation in pre-Islamic times. Therefore, when the reduction has not yet been carried out, in the context of the accuracy of the study of the authenticity of the hadith it cannot be accepted.

You can read this article at the follow here


References


’Umar, Mustofa. “Tradisi Penulisan Dalam Proses Transformasi Hadis .” TEOLOGIA 24, no. 1 (2013): 231–60. https://doi.org/10.21580/TEO.2013.24.1.323.

Abbott, Nabia. Studies in Arabic Literary Papyri. II. Qur’anic Commentary and Tradition. Chicago: The University of Chicago Press, 1967.

Adonis. Arkeologi Sejarah Pemikiran Arab-Islam. Edited by Khoiron Nahdiyyin. Vol. 2. Yogyakarta: LKiS, 2007.

Ahmad, Lalu Turjiman. “Ignaz Goldziher: Kritikus Hadis Dan Kritikus Sastra.” Jurnal Holistic Al-Hadis 01, no. 1 (June 24, 2015): 87–120. https://doi.org/10.5281/ZENODO.1341660.

———. “Sistem Isnād Hadīts Dan Awal Mula Penggunaannya Dalam Tradisi Periwayatan Puisi Arab Jahiliyah.” ALQALAM 28, no. 1 (April 29, 2011): 138. https://doi.org/10.32678/alqalam.v28i1.536.

al-Aḍlabī, Salaḥuddīn bin Aḥmad. Manhaj Naqd Al-Matan Inda Ulama’i Al-Hadiṡ Al-Nabawi. Beirut: Dar al-Afaq al-Jadid, 1983.

al-Bagdādī, Khatib. Al-Sunah Qabla Tadwin. Beirut: Dar Al-Fikr, 1980.

al-Bukhāri, Muhammad bin Ismāil Abū Abdillah. Al-Jāmi’ Al-Ṣaḥīḥ Al-Mukhtaṣār. 4th ed. Beirut: Dar Ibn Kasir, 1987.

As-Shalih, Subhi. Membahas Ilmu-Ilmu Hadis. Surakarta: Pustaka firdaus, 1997.

Asriyah. “Perkembangan Sejarah Sastra Arab.” Rihlah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan 4, no. 2 (December 16, 2016): 91–98. https://doi.org/10.24252/RIHLAH.V4I2.2834.

Atabik, Ahmad. “Menelisik Otentitas Kesejarahan Sunnah Nabi (Studi Atas Teori Common Link Dan Sanggahan Terhadapnya).” Riwayah 1, no. 2 (2016): 223–48.

Athoillah, Mahmud Abdillah Muhammad. Ma’ālim Syāiriyyah Ḥasān Baina Al-Jāhiliyyah Wa Al-Islām. Kairo: Kulliah al-Lughah al-Arabiyyah: Universitas al-Azhar, n.d.

Azami, M.M. Menguji Keaslian Hadis-Hadis Hukum Sanggahan Terhadap Origin of Muhammadan Jurisprudence. Surakarta: Pustaka Firdaus, 2004.

Azami, Muhammad Musthofa. Manhaj Al-Naqd Inda Al-Muhaddithin Wa Nas’atuh Wa Tarikhuh. 2nd ed. Saudi Arabia: Maktabah al-Kausar, 1982.

———. Muḥammad Musṭofa A’ẓamī, Dirāsah Fī Al-Ḥadīṡ Al-Nabawi Wa Tārikh Tadwīnuh. 1st ed. Beirut: Al-Maktabah al-Islāmi, 1980.

Bakir, Mohammad. “Kritik Matan Hadis Versi Muhaddisin dan Fuqaha’: Studi Pemikiran Hasjim Abbas.” SAMAWAT 2, no. 2 (December 1, 2018).

Bloom, Harold. The Epic. Philadelphia: Chelsea House Publishers, 2005.

Borg, Gert. “Poetry as a Source for the History of Early Islam: The Case of (Al-)ʿAbbās b. Mirdās.” Journal of Arabic and Islamic Studies •. Vol. 15, 2015.

Brown, Jonathan A.C. “The Social Context of Pre-Islamic Poetry: Poetic Imagery and Social Reality in the Muallaqat.” Arab Studies Quarterly 25, no. 3 (June 22, 2003): 29–51.

Goldziher, Ignaz. A Short History of Classical Arabic Literature. Hildesheim : G. Olms, 1966.

———. Muslim Studies (Muhammedanische Studien). Vol. 2. London: Allen and Unwin, 1971.

Haeruddin. “Karakteristik Sastra Arab Pada Masa Pra-Islam.” Nady Al-Adab 13, no. 1 (January 23, 2018): 35–50.

Ham, Musahadi. Evolusi Konsep Sunnah : Implikasinya Pada Perkembangan Hukum Islam. Semarang: Aneka Ilmu IAIN Walisongo Press, 2000.

Hardjana, Andre. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia, 1994.

Hasan, Md. Mahmudul. “Good Literature and Bad Literature: Debate on Islam and Poetry.” International Journal of Islamic Thoughts 3, no. 1 (June 2014): 43–54.

Hikmawati. “At-Tashawwurul-Islāmiy: Integrasi Sastra Arab Dan Islam | Hikmawati | Jurnal CMES.” Jurnal Studi Timur Tengah 11, no. 1 (2018).

Hitti, Philip. History of the Arabs. Rev. 10th ed. Basingstoke: Palgrave Macmillan, 2002.

Ismail, Syuhudi. Kaedah Kesahihan Sanad Hadis: Telah Kritis Dan Tinjauan Dengan Pendekatan Ilmu Sejarah. Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1995.

Isnaeni, Ahmad. “Pemikiran Goldziher Dan Azami Tentang Penulisan Hadis.” KALAM 6, no. 2 (February 25, 2017): 363. https://doi.org/10.24042/klm.v6i2.411.

Juynboll, G. H. A. Muslim Tradition : Studies in Chronology, Provenance and Authorship of Early Hadith. Muslim Tradition. Cambridge: Cambridge University Press, 1983. https://doi.org/10.1017/cbo9780511752155.

Juynboll, G. On the Origins of Arabic Prose : Reflections on Authenticity, 1982.

Malkawi, Bashar H. “Intellectual Property Protection from a Sharia Perspective.” Southern Cross University Law Review 16 (2013).

Masarwah, Nader. “Religious Beliefs in Pre­Islamic Poetry.” Sociology Study 3, no. 7 (2013): 531–42.

Meraj, Ahmad. “Arabic Poetry: Origin and Development.” International Journal of Humanities & Social Science 3, no. 1 (2015).

Musawi, Muhsin. Arabic Poetry : Trajectories of Modernity and Tradition. London: Routledge, 2010.

Mustamar, Marzuki. “Kodifikasi Sastra Arab Periode Klasik (Jahily).” LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra 1, no. 1 (October 15, 2011). https://doi.org/10.18860/ling.v1i1.544.

New, Christopher. Philosophy of Literature : An Introduction. London: Routledge, 2007.

Noorhidayati, Salamah. Kritis Teks Hadis: Analisis Tentang Ar - Riwayah Bi Al - Ma’na Dan Implikasi Bagi Kualitas Hadis. Yogyakarta: Teras, 2009.

Rubanovich, Julia. “The Shāh-Nāma and Medieval Orality: Critical Remarks on the Oral Poetics Approach and New Perspectives1.” Middle Eastern Literatures. Routledge, August 1, 2013. https://doi.org/10.1080/1475262X.2013.843263.

Sehandi, Yohanes. Mengenal 25 Teori Sastra. Yogyakarta: Ombak, 2014.

Soebahar, Erfan. Periwayatan Dan Penulisan Hadis Nabi : Telaah Pemikiran Tokoh-Tokoh Hadis Mengenai Periwayatan Dan Penulisan Hadis-Hadis Nabi SAW . Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012.

Soebahar, H.M. Erfan. Menguak Fakta Keabsahan Al-Sunnah: Kritik Musthofa Al-Siba’i Terhadap Pemikiran Ahmad Amin Mengenai Hadits Dalam Fajr Al-Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2003.

Stetkevych, Suzanne. The Mantle Odes Arabic Praise Poems to the Prophet Muhammad. Bloomington: Indiana University Press, 2010.

Syamsuddin, Sahiron. “Kaidah Kemuttasilan Sanad Hadis (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail).” Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis 15, no. 1 (January 13, 2014): 95. https://doi.org/10.14421/qh.2014.1501-05.

Ṭaha, Mahmud. Taisir Muṣṭalaḥ Al-Hadiṡ. Iskandariyah: Markaz al-Haza li al-Dirasat, n.d.

Wildana Wargadinata, Haji. Sastra Arab Dan Lintas Budaya. Malang: UIN-Malang Press, 2008.

Zahwu, Abu. Al-Hadīṡ Wa Al-Muhaddiṡin Au Inayah Al-Ummah Al-Islamiyah Bi Al-Sunnah Al-Nabawiyyah. 2nd ed. Riyad: Syirkah al-Ṭabaiyyah al-Arabiyyah al-Su’udiyyah, n.d.

Zuhrani, Abdullah bin Ali bin Muḥammad al-Qadadi. Da’wa Di’fi Al-Syi’ri Fi Asri Sadr Al-Islam Inda Al-Qudama Wa Al-Muhaddisin. Jami’ah Mu’tah, 2007.

Zwettler, Michael. The Oral Tradition of Classical Arabic Poetry Its Character and Implications . Columbus: Ohio State University Press, 1978.