Tampilkan postingan dengan label PBA. Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PBA. Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Maret 2020

Part 3: Hadis Mutawatir dari dan untuk PBA C

Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi dimana jumlah tersebut tidak memungkinkan untuk mufakat dusta. Ada yang mengatakan jumlahnya adalah 70, 30, 10 dan jumhur mengatakan minimal jumlah perawinya adalah 4. Ulama membagi Hadis Mutawatir dalam beberapa kategori sebagaimana penjelasan pemakalah sebagai berikut:



1.       Hadist mutawattir  lafzhiy
-          Hadist yang periwayatnya mutawattir dengan lafadz
-          Hadist yang mutawattir lafadz dan maknanya[1]
Hadist mutawattir lafzhiy adalah hadist yang periwayatnya mutawattir dengan lafadz yang sama oleh seluruh perawi. Ini sesuai dengan apa yang ditulis oleh ajjaj al-katib, seperti berikut ini: “hadist yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi dari sejumlah perawi, dengan lafadz yang sama, yang tidak  dimungkinkan mereka sepakat untuk berdusta dari awal hingga akhir sanad”.
2.      Hadist mutawattir ma’nawiy
Al-sayuthi mendefinisikan sebagai berikut
 “ hadist yang dinukilkan oleh sejumlah orang yang menurut adat mustahil mereka dapat sepakat berdusta atas kejadian yang berbeda-beda, tetpi bertemu pada titik persamaan.[2]
Ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Nurudin Itr yang mendefinisikannya dengan hadist yang diriwayatkan oleh sekelompok orang yang tidak mungkin bersepakat melakukan kedustaan dengan memakai matan yang berbeda-beda, namun memiliki maksud atau makna yang sama. Contohnyanadalah seperti hadist tentang syafa’ah, ru’yah, mengucurnya air dari jari-jemari Rasulullah Saw.
3.      Hadist Mutawattir Amali
Adapun yang dimaksud dengan hadist mutawattir ‘amali adalah “ sesuatu yang diketahui dengan mudah, bahwa dia termasuk urusan agama dan telah mutawattir antara umat islam, bahwa nabi Saw. Mengerjakannya, menyuruhnya, atau selain dari itu dan pengertian ini sesuai  dengan ta’rif ijma’”[3]
 
Ada yang menemukan kejanggalan pada pengertian Mutawatir Amali?apa? silahkan berdiskusi

[1] 
Moh . Nasrudin, Pengantar ilmu hadis, (Pekalongan:P.T. Nasya Expanding Management, 2020), hlm. 50
[2] Ibid.51
[3] Ibid.52

Part 3: Hadis Perspektif Jumlah Perawi (PBA B)

Pembagian Hadis dapat dilacak dengan dua sudut pandang. Pertama, Jumlah perawi dan, Kedua, Kualitas Perawi. Untuk pembagian hadis dilihat dari sudut jumlah perawi, simak penjelasan pemakalah sebagai berikut:

Ulama berbeda pendapat tentang pembagian hadist ditinjau dari segi kuantitasnya ini. Maksud tinjauan dari segi kuantitas di sini adalah dengan menelusuri jumlah para perawi yang menjadi sumber adanya suatu hadist. Para ahli ada yang mengelompokkan menjadi dua bagian, yakni hadist mutawatir dan hadist ahad.

Hadis Mutawatir, menurut pemakalah adalah:
  
 “Hadist mutawatir adalah hadist yang diriwayatkan oleh perawi yang banyak yang diyakini tidak akan sepakat berbuat dusta dari perawi yang semisalnya, dari awal sanad hingga akhirnya. Yang periwayatannya disandarkan kepada pengamatan indrawi” (By Nuruddin Itr)
 

Mari kita berbicara mengenai hadis ahad.



“Khabar yang jumlah perawinya tidak mencapai batasan jumlah perawi hadist mutawatir, baik perawi itu satu, dua, tiga, empat, lima, dan seterusnya yang tidak memberikan pengertian bahwa jumlah perawi tersebut tidak sampai kepada jumlah perawi hadist mutawatir”. (By Khatib al-Baghdadi)


Mari diskusi dengan sebuah perumpamaan:
- jika ada sebuah hadis yang jumlah sanadnya dari Sahabat 1, Tabiin 5, Atba al-Tabiin 5, diberikan istilah hadis apa?